Kacang kedelai atau Glycine max adalah jenis kacang-kacangan asli Asia Timur. Kacang ini tumbuh di Asia, Amerika Selatan dan Utara. Di Asia, kedelai sering dimakan utuh, tetapi produk kedelai olahan jauh lebih umum di negara-negara Barat.

Variasi kacang kedelai olahan juga banyak tersedia saat ini, seperti tepung kedelai, protein kedelai, tahu, susu kedelai, kecap, dan minyak kedelai.

Kacang kedelai mengandung antioksidan dan fitonutrien yang terkait dengan berbagai manfaat kesehatan. Namun kacang kedelai juga memiliki efek samping tersendiri. 

Mari kita simak Fakta Gizi dan Efek Samping Kacang Kedelai berikut ini :


Fakta Gizi Kacang Kedelai :

Kandungan utama kacang kedelai adalah protein. Tetapi juga terdapat kandungan karbohidrat dan lemak yang baik.

Fakta gizi 100gr Kacang kedelai rebus adalah :
  1. Kalori: 173
  2. Air: 63%
  3. Protein: 16,6 gram
  4. Karbohidrat: 9,9 gram
  5. Gula: 3 gram
  6. Serat: 6 gram
  7. Lemak: 9 gram

    • Jenuh : 1,3 gram
    • Tak jenuh tunggal: 1,98 gram
    • Tak jenuh ganda: 5.06 gram
    • Omega-3: 0,6 gram
    • Omega-6: 4,47 g

Kacang kedelai merupakan sumber yang baik untuk beberapa vitamin dan mineral, termasuk vitamin K1, folat, tembaga, mangan, fosfor, dan tiamin. Kacang kedelai juga merupakan sumber protein nabati dan lemak yang sangat kaya. Terlebih lagi, kandungan seratnya yang tinggi baik untuk kesehatan usus Anda.


Manfaat kacang kedelai bagi kesehatan :

- Dapat mengurangi resiko kanker payudara dan prostat.
- Meringankan gejala menopause dan mengurangi risiko osteoporosis pada wanita pascamenopause
- Kesehatan tulang

Efek samping kacang kedelai :

Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, mengkonsumsi kacang kedelai juga perlu dibatasi konsumsinya atau menghindarinya sama sekali.

1. Menekan fungsi tiroid

Asupan tinggi produk kedelai dapat menekan fungsi tiroid pada beberapa orang dan berkontribusi terhadap hipotiroidisme (suatu kondisi yang ditandai oleh rendahnya produksi hormon tiroid).

Tiroid adalah kelenjar yang ditemukan di bagian depan leher di bawah laring, atau kotak suara dan memiliki dua lobus, satu di setiap sisi batang tenggorokan.

Pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa isoflavon yang ditemukan dalam kacang kedelai dapat menekan pembentukan hormon tiroid.

Salah satu studi pada 37 orang dewasa Jepang menunjukkan bahwa makan 1 ons (30 gram) kedelai setiap hari selama 3 bulan menyebabkan gejala yang berkaitan dengan penekanan fungsi tiroid. Gejala-gejalanya seperti gelisah, ngantuk, sembelit, dan pembesaran tiroid.

Studi lain pada orang dewasa dengan hipotiroidisme ringan menemukan bahwa mengonsumsi 16 mg isoflavon setiap hari selama 2 bulan menekan fungsi tiroid pada 10% peserta.
Jumlah isoflavon yang dikonsumsi agak kecil - setara dengan makan 0,3 ons (8 gram) kedelai per hari.

Namun sebagian besar penelitian pada orang dewasa yang sehat belum menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi kedelai dan perubahan fungsi tiroid.

Sebuah analisis dari 14 studi mencatat tidak ada efek buruk yang signifikan dari konsumsi kedelai pada fungsi tiroid pada orang dewasa yang sehat, sedangkan bayi yang lahir dengan defisiensi hormon tiroid dianggap berisiko.

Singkatnya konsumsi teratur kedelai atau suplemen isoflavon dapat menyebabkan hipotiroidisme pada individu yang sensitif, terutama mereka yang memiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif. Perut kembung dan diare Seperti kebanyakan kacang lainnya, kacang kedelai mengandung serat yang tidak larut, yang dapat menyebabkan perut kembung dan diare pada orang yang sensitif

2. Alergi kedelai

Alergi makanan adalah kondisi umum yang disebabkan oleh reaksi kekebalan yang berbahaya terhadap komponen tertentu dalam makanan. Alergi kedelai dipicu oleh protein kedelai - glycinin dan conglycinin - yang ditemukan di sebagian besar produk kedelai. Meskipun kacang kedelai adalah salah satu makanan alergi yang paling umum, alergi kedelai relatif jarang terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Sumber : healthline.com